Bloggroll

Jumat, 16 Desember 2011

Metode Ilmiah yang dilakukan dalam sebuah eksperimen

Masih ingatkah kamu, bahwa para Saintis mempelajari Sains melalui serangkaian Proses dan Metode Ilmiah yang teratur (sistematis) dalam melakukan sebuah eksperimen. Ilmuwan bekerja dengan menggunakan suatu cara atau metode tertentu yang disebut metode ilmiah. Dengan metode inilah, mereka dapat menentukan jawaban atas pertanyaan atau permasalahan yang timbul dan memecahkan persoalan masalah tersebut. Metode ini terinspirasi dari seorang dokter penemu vitamin B1 adalah Dr. Christian Eijkman tahun 1889.

Berikut tahapan- tahapan yang harus dilakukan dalam sebuah metode ilmiah :
1. Rumusan Masalah
Dalam membuat sebuah metode ilmiah, hal pertama yang harus dilakukan adalah Merumuskan Masalah yang ingin diteliti. Contoh : Mengapa banyak orang menderita penyakit Diabetes?
2. Melakukan Pengamatan
Setelah merumuskan masalah yang ingin kita cari. Langkah selanjutnya, adalah melakukan sebuah pengamatan terhadap masalah tersebut. Cari sesuatu target atau objek yang akan diamati dan dijadikan sample.
3. Mengumpulkan Informasi atau Data
Kumpulkan semua data yang anda peroleh dari pengamatan yang telah dilakukan. Ketika anda sedang mengamati sebuah benda atau pun partikel yang anda teliti. Catat semua informasi yang telah anda ketahui setelah melakukan penelitian terhadap objek tersebut. Dr. Christian Eijkman telah memeriksa darah penderita, tetapi tidak menemukan kuman penyebab beri-beri. Lalu ia memeriksa makanan pokok penderita dan mengamati pula bahwa ayam yang memakan sisa makanan penderita menunjukkan gejala kelumpuhan. Ketarangan atau data ini dicatatnya.
4. Menentukan Masalah
Setelah kamu mengumpulkan semua data yang ada. Selanjutnya, yaitu menentukan sebuah masalah yang ada pada objek anda. Contoh : dalam mengamati proses metamorfosis pada kupu-kupu, kita tidak hanya melakukan penelitian itu cukup sekali. Karena proses perkembang biakkan kupu-kupu adalah adanya perubahan bentuk dan wujud dari ulat menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Oleh karena itu, Lakukanlah penelitian terhadap objek tersebut berulang kali. Lalu amati, apakah terjadi perubahan baik itu perubahan fisik, partikel, zat, suhu, warna, molekul, dan lainnya dari objek yang kamu amati. Jika ada catat semua data dan informasinya. Jika tidak ada perubahan yang terjadi, pikirkanlah masalah apa yang timbul dari kejadian- kejadian yang kita amati.
5. Menyusun Hipotesis (Dugaan atau Perkiraan)
Susunlah sebuah hipotesis yang berkaitan dengan masalah yang telah kamu tentukan tadi. Apakah yang terjadi setelahnya?, bagaimana proses perubahannya?, apakah hubungan yang terkait dari masalah tersebut? Dan lain lain. Dr. Christian Eijkman sendiri telah menyusun hipotesis terhadap masalah Zat Vitamin yang ditelitinya. Salah satunya adalah ia menduga bahwa ada keterkaitan atau hubungan antara penyakit beri- beri dengan makanan yang dimakan oleh penderita.
6. Melakukan Percobaan untuk Menguji Hipotesis
Untuk mendapatkan sebuah perkiraan yang tepat dan benar, kamu harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji hipotesis tersebut. Lakukanlah percobaan- percobaan yang berhubungan dengan hipotesis anda. Lalu, buatlah sebuah perbedaan percobaan untuk dijadikan sebuah pembanding. Setelah kamu bandingkan percobaan pertama dengan percobaan lain, dan menghasilkan sebuah perbedaan atau gagasan penting. Uji percobaan anda dengan objek lain. yang memiliki struktur atau sesuatu yang hampir sama.
7. Buat sebuah kesimpulan sementara (Inferensi) 
Ambillah sebuah kesimpulan sementara dari semua percobaan yang telah dilakukan. Kesimpulan sementara ini (Inferensi) perlu diuji kembali dengan melakukan percobaan lagi. Setelah mendapat hasil yang baik dari permasalahn yang sebelumnya kamu tidak ketahui. Buat kesimpulan baru untuk menekankan kebenaran dari pernyataan dan hipotesis anda. Jika hasil yang anda peroleh adalah negatif atau berbeda dari hipotesis yang telah kamu buat lakukanlah penyusunan dan perancangan hipotesis baru.
8. Menyusun Laporan 
Ketika anda mengetahui bahwa hipotesis yang anda perkirakan ternyata benar. Langkah selanjutnya adalah membuat laporan mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh. Laporan penelitian merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah. Laporan secara lisan biasanya disampaikan dalam suatu penemuan ilmiah (seminar). Dan laporan tertulis diterbitkan dalam suatu majalah yang dinamakan Jurnal Ilmiah atau dalam bentuk karya ilmiah. Melalui jurnal ilmiah ini, setiap hasl penelitian atau penemuan baru yang membuka cakrawala perkembangan ilmu pengetahuan dapat diuji kembali dan diketahui oleh para ilmuwan dan peneliti lainnya. Setelah diteliti dan terbukti benar, maka penemuan kamu akan dijadikan sebagai sebuah Teori dan dikembangkan menjadi sebuah Hukum.

Contohnya : Hasil penelitian Dr. Eijkman ini telah dihargai oleh Pemerintah Indonesia sehingga nama beliau diabadikan sebagai 'Lembaga Eijkman' pada laboratorium Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger